COMPLICATED GIRL : NANA (2.2)

Complicated Girl – Nana (2/2)

Author : mamoTHo
Tittle : Complicated Girl (Nana)
Main cast : Kim Jonghyun, Park Nana
Other cast : Minho, Taemin, Onew, Key
Lenght : TwoShot
Genre : Romance
Rate : PG 13

This Story©mamoTHo

+++++

..AUTHOR POV..

Hari-hari telah berlalu dari kejadian dimana Jonghyun harus mengakhiri hubungannya dengan Nana. Jonghyun yang  kini berstatus single akhirnya mau bercerita lagi pada Minho tentang masalahnya setelah dirinya sendiri merasa terluka telah berpisah dari Nana. Hampir tiap hari Nana menghubunginya, mengiriminya pesan, dan datang ke SM hanya untuk bertemu Jonghyun agar dia mau kembali padanya dan meralat status berpisah itu, tapi Jonghyun lebih memilih untuk mengabaikannya. Dia tidak ingin membuat Nana seperti Blingers. Dia ingin Nana. Nana gadis manis dan polos yang dia kenal pada awalnya.

“JADI KAU PUTUS DENGANNYA, HYUNG??” Minho membulatkan matanya tidak percaya. Seharusnya kemarin solusinya berjalan lancar, tapi kenapa malah sebaliknya.

“Ne, jangan berisik.”ucap Jonghyun berusaha tegar. “Jangan sampai member yang lain dengar.”

“Ko bisa?? 3 tahun bukan waktu yang singkat, hyung? Kenapa tiba-tiba?”

Jonghyun mendesah pelan. “Aku hanya ingin dia berubah seperti dulu. Aku tidak akan menceritakan apa yang terjadi saat itu. Yang jelas aku sudah tidak lagi bersamanya.”

Minho mendorong lengan Jonghyun. “Tapi hyung masih sayang padanya kan?”

“Iya, aku memang masih sayang. Mau bagaimana lagi. Ini sudah keputusan yang paling baik.”

“Ya ampun, Kimjo….” Minho menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Sudahlah Minho, mungkin ini yang terbaik.” Kata Jonghyun tetap berusaha tegar sambil menatap langit kamarnya lagi.

“Semoga saja aku tidak mengalami itu dengan Hyemi.” Gumam Minho berdoa untuk dirinya sendiri.

“Ne, aku doakan kau dan si Hyemi langgeng sampai mempunyai kesebelasan setelah menikah. Kalian memang abnormal.”

Minho tersenyum mendengarnya tapi kemudian menangkap satu maksud dari Kim Jonghyun kalau dirinya saat ini sebenarnya sedang iri.“Sabar, hyung. kalau kau berjodoh kau akan bersamanya lagi.”

Jonghyun mendesah lagi entah untuk yang keberapa kalinya. “Yah, kuharap dia bisa berubah.” Katanya dan minho menepuk bahunya untuk membuatnya lebih tegar.

+++++
@ SHINee’s practice dance room

—Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.(no name)—

Mungkin kata-kata itu cocok untuk Kim Jonghyun saat ini. Sudah setahun lamanya.. Jonghyun menyadari kalau Nana sekarang sudah lebih tegar dari yang dia kenal terakhir kali. Walau pada kenyataannya seorang Kim Jonghyun tidak menghubunginya lagi atau bertemu dengannya, tapi diam-diam kini dia selalu memperhatikannya. Dia sendiri sadar kalau sebenarnya berpisah bukanlah jalan yang terbaik. Dia sadar kalau dia masih sangat menyayangi perempuan itu. Dia hanya ingin semuanya berubah sesuai keinginannya. Dia tidak mau Nana terlalu tergila-gila padanya seperti yang dialami oleh pada blingers di luar sana. Dia hanya ingin Nana, yang berperilaku seperti Nana yang sudah sewajarnya menjadi pacarnya yang selalu baik hati, selalu mendukungnya, dan selalu manis di depannya.

“Hyung, kenapa hyung menyuruhku membeli ini?” Sahut Taemin saat masuk ke ruang latihan sambil membawa setangkai bunga mawar.

Jonghyun langsung berjalan ke arah Taemin dan merebut sesuatu yang dipegang  namja itu.“Gomawo, Minnie.”

“Ih. Ini untuk siapa, hyung??” tanya bocah itu masih penasaran.

“Kau mau tahu saja!”

“Jangan-jangan.. hyung.. kau…”

“Apa??”

“Jangan-jangan hyung mau menembak seorang yeoja ya?” selidik Taemin dan Jonghyun terkekeh setelah mendengarnya.

“Aniya. Ini untuk Minho.” katanya berbohong dan Minho yang sedang bersender pada cermin di ruang latihan dance langsung menoleh pada mereka.

“Yaa! Hyung!! Jangan bilang karena kalian tidur satu kamar, k-kalian.. kalian..” Taemin mulai berkeringat dan ragu untuk meneruskan kalimatnya sehingga membuat Jonghyun makin terkekeh lagi melihat tingkah si maknae.

Key langsung datang menghampiri karena mencium ketidakberesan yang terjadi antara Taemin, Jonghyun dan Minho. “Apaan nih? Hyung sudah beralih pada Minho rupanya?? Huh! Kalau begitu suruh si Minho saja yang membuat sarapan untukmu seterusnya.” Ucap Key tak penting yang malah membuat suasana jadi semakin aneh.

“Key hyung?? Jadi selama ini hyung… hyung juga..” lanjut si Maknae yang rupanya pikirannya terlalu terbang kemana-mana.

Onew yang dari tadi berlatih dengan bodygag-nya yang menggelinding kesana-kemari, langsung menghentikan aktifitasnya ketika melihat Taemin mulai dengan wajah pucatnya. Dia datang menghambur ke tengah 3 namja yang sedang meributkan hal yang tidak jelas itu.

“Hoi, kalian!! jangan racuni otak si maknae. Dia ini polos-polos menyebalkan.” Sambar Onew langsung menenggelamkan wajah si Maknae yang akhirnya membuat mereka termasuk Minho yang sedang duduk karena kecapean tertawa puas di ruangan itu.

+++++

“Kau mau memberinya padaku, Kimjo?” Goda Minho pada Jonghyun yang sudah ada di sebelahnya.

“Jangan harap, bodoh!”

“Ahaha~~ Jokes!! Jadi untuk siapakah bunga yang memiliki arti cinta ini?” tanya Minho dan Jonghyun hanya berdeham padanya.

“Jangan bilang untuk Nana?” tanya Minho yang sepertinya sudah sangat memahami Jonghyun.

Jonghyun pun terdiam menatap bunga yang kini dia pegang, lalu tidak lama kemudian dia tersenyum dan mengangguk.

“Hyung ini~! Sudah berpisah, tapi masih saja memikirkannya. Dasar aneh!”

“Yah, mau bagaimana lagi. Aku berpisah kan karena hal itu. Lagi pula dia tidak pernah tahu yang mengiriminya aku. Jadi tenang saja, Choi Minho.”

“Iya dia memang tidak tahu. Semakin membuatku berpikir kalau sekarang kau yang freak, hyung. Menjadi fans Nana. Mengintilinya, memperhatikannya diam-diam. Cih! Tidak ada bedanya.”

“Yaa.. Aku kan hanya khawatir. Aku takut dia bertindak bodoh selama tidak lagi bersamaku.”

“Tapi pada kenyataannya dia tidak bertindak yang aneh-aneh kan? Dan hyung selama setahun tetap memilih memperhatikannya diam-diam?? Aneh!” timpal Minho semakin memojokan Kim Jonghyun. “Aku yakin, dia sepenuhnya sudah lupa padamu, hyung!” lanjut Minho tak berperasaan padahal Jonghyun baru saja menikmati lamunannya sambil tersenyum.

“Biar saja. Aku akan bahagia kalau dia bahagia.”

“Mana bisa begitu. Kadang-kadang  yang diucapkan tidak sama dengan yang yang rasakan.” Tambah Minho semakin membuat Jjong ciut saja. “Jadi, sekarang hyung mau menaruhnya lagi di depan pintu apartemennya?”

“Ne, ini terhitung tahun ke-4 kami kalau masih pacaran.”

“Hyung!!!” bentak Minho tidak suka karena Jonghyun tidak pernah bisa menerima status singlenya.

Yap, Jonghyun memang sudah tidak berhubungan dengan Nana, tapi setiap ada waktu dia akan memperhatikan Nana diam-diam. Seperti memperhatikan yeoja itu kemana dia pergi. Tentu saja Nana tidak pernah menyadarinya. Kim Jonghyun, seorang namja yang selalu memiliki ketertarikan pada yeoja yang feminin, kini dia menjadi bimbang karena keputusannya telah memutuskan hubungannya dengan Nana. Dia sadar Nana sekarang sudah kembali menjadi Nana yang dikenalnya dulu. Dia merasa senang dan mulai berharap suatu saat nanti dia bisa memperbaiki hubungannya dengan yeoja itu. Entah kapan, tapi dia ingin suatu saat nanti mereka setidaknya bisa saling bertegur sapa lagi seperti teman.

+++++

Siang ini, para member sedang beristirahat di dorm. Jonghyun sedang ada di balkon sambil memetik gitarnya. Key sedang di dapur membersihkan tempat cuci piring karena member lain tidak ada yang berinisiatif membersihkanya. Minho sedang asik dengan hobi barunya di depan layar TV untuk mengajari Taemin bermain PS winning eleven. Sedang Onew..

“Kita ada pemotretan tidak hari ini?” Sahut Onew yang baru keluar dari kamar mandi dengan dada telanjang dan dengan handuk yang menutupi pinggang sampai lutut. Dia berjalan ke ruang TV dan duduk sambil mengeringkan rambutnya yang basah.

“Iya, nanti siang,” jawab Key yang kemudian membulatkan matanya. “Yaa! Onew Hyung! Kau membuat lantai jadi basah!” Omelnya pada Onew dan yang lain jadi menatap tajam pada Onew.

“Hehe..” dan Onew dengan polos pergi dari sana dan masuk ke kamar tanpa minta maaf.

“Dasar. Menyebalkan. Pasti jadinya aku yang mengelap ini.” dumal Key yang benar saja mulai mengelap lantai.

“Jadi kita benar ada pemotretan?” sambar Jonghyun yang baru masuk ke ruang tengah.

“Maypole!” Gumam Minho tiba-tiba. “Aku yakin penjualan mereka akan laris karena SHINee modelnya.” Lanjut minho  yang membuat semua member yang ada di ruangan itu menaikan alisnya karena ucapannya yang tidak penting itu.

+++++

@ studio photoshoot maypole

Member SHINee terlihat sedang sibuk dengan outfit yang akan dikenakan untuk mereka. Key sedikit-sedikit sedang melihat ke arah cermin yang sedang dipegangnya. Onew sibuk dengan merapihkan kerah pakaiannya. Maknae sedang bolak balik sambil  berlari kecil di dalam studio dengan cerianya. Sedangkan Jonghyun sedang berdiri disamping Minho yang sedang duduk sambil melihat kesibukan kru dan ke-3 member.

Tiba-tiba seorang yeoja berjalan menarik perhatian Jonghyun. Yeoja itu berambut sebahu, bertubuh mungil dan yang paling membuatnya kaget yaitu suaranya saat menyapa beberapa kru disana.

“Annyeonghaseyo.. Nana imnida. Saya manajer promosi maypole. Senang bertemu kalian.”

Itu suara yang tentu saja tidak asing lagi bagi Kim Jonghyun. Itu suara Nana, mantan kekasihnya.

Astaga! Kenapa Nana ada disini? Kenapa kita bisa dipertemukan lagi?, Pikir Jjong mulai panik.

Jonghyun langsung membalikan badannya ketika Nana sedang mengawasi semua orang yang ada di dalam studio dengan matanya. Setiap orang Nana sapa. Dia sangat memiliki attitude yang baik dan sangat sopan pada semuanya. Tidak lama kemudian tiba saatnya gadis itu menyapa member SHINee satu persatu. Dia tidak terlihat ada beban bertegur sapa dengan Onew, Key, Taemin.

“Annyeong.. mohon bantuannya.” sapanya sambil membungkuk yang kemudian tiba di tempat Minho duduk.

Minho ikut membungkuk pelan. Sementara Jonghyun masih membalikan badannya belum berani melihat gadis itu. Dia terlalu gugup untuk bertemu lagi dengan mantan kekasihnya.

“Jonghyun-ssi?” sapa Nana penuh keberanian yang akhirnya membuat jonghyun membalikan badannya dan terlihat agak canggung pada gadis itu.

“Kau kelihatan sehat. Tambah gemuk pula. Senang melihatmu lagi, Kim Jonghyun.” Ujar Nana lebih terlihat santai. Sifat Nana yang seperti itu malah membuat Jonghyun tambah heran.

“Ha-Haiii, Nana-ssi.” Respon Jjong masih terlihat tidak nyaman.

Hening..

Nana kembali ke kru yang lain setelah pekerjaannya untuk menyapa model Maypole selesai. Sedang Jonghyun masih terdiam kaku di tempatnya memandangi punggung Nana yang berjalan meninggalkannya. Ini terasa aneh baginya. Di pertemukan lagi dengan orang yang pernah memadu kasih denganya selama 3 tahun itu.

“Oi. Hyung kenapa jadi gugup?” Panggil Minho pada Jonghyun yang sedari tadi bergumam pada dirinya sendiri.

“Lupakan.. lupakan..”

“Hyung?”

“Apa sih Minho? Itu Nana yang sering kuceritakan padamu.”

“Wah? Jincayo??” Kata Minho lalu melihat ke arah Nana yang belum lama meninggalkan tempat mereka. “Serius itu yang namanya Nana, hyung? Dia kelihatan biasa saja, hyung?? Saat menyapamu juga.”

“Iya, itu juga yang membuatku merasa aneh, Minho.”

“Ya sudah bagus kalau begitu. Itu artinya, dia memang benar-benar melupakanmu, hyung.”

Melupakanku?? Benar-benar melupakanku? Pikir Jong.

+++++

..NANA POV..

Kenapa aku harus bertemu dengan Jonghyun di tempat ini? Semalaman aku berlatih dicermin agar wajahku dan gestur tubuhku tidak gugup saat berhadapan dengannya. Bagaimana bisa aku harus bertemunya setelah setahun lamanya? Aku sudah benar-benar melupakan pria itu. Sudah benar-benar memang melupakannya, walau melalui proses yang sulit.

Tadi saat aku masuk ke studio ini, aku melihatnya membuang mukanya padaku. Dia berbalik tidak ingin melihatku. Apa dia masih marah padaku? Andwe! Aku sudah tidak peduli lagi dia marah padaku ataupun tidak. Hubungan kami sudah benar-benar selesai! Aku sudah mengiyakan siapa pria yang akan menjadi teman hidupku selamanya, dan itu bukan Kim Jonghyun.

+++++

..AUTHOR POV..

Semua kru termasuk SHINee pada malam ini merayakan kesuksesan atas maypole. Mereka makan-makan bersama di restoran yang sudah di pesan manejemen maypole. Suasana saat itu sangat ramai. Soju tersedia. Dan kebanyakan dari mereka mabuk di malam ini.

Jonghyun tidak minum terlalu banyak seperti member lain –kecuali Taemin yang tidak ikut karena besok ada ujian— yang nampaknya menikmati jamuan soju-nya. Jonghyun hanya duduk di antara mereka sambil melahap cemilan yang tersedia. Dia duduk berhadapan dengan Nana yang saat ini juga sama seperti yang lain sedang meneguk sojunya berulang kali. Dia melihat Nana sudah setengah mabuk dan ucapan yang terlontar dari gadis itu memang sudah sepenuhnya kacau sama seperti yang lainnya. Hal itu membuat Jonghyun jadi sering tersenyum-senyum melihat tingkah mantan kekasihnya itu.

“Nana, kau sangat manis.” Ucap jjong berbisik pada Nana di depannya.

“Hah?? Kau bilang apa Jonghyun –ssi??”

“Aniya..” jawab jonghyun dan setelah itu seperti tidak peduli Nana meneguk minumannya lagi yang membuat dia beberapa menit kemudian ambruk ke meja yang ada di depannya. Sudah klimaks dengan mabuknya akhirnya dia pun tertidur disana semakin membuat Jjong terkekeh.

“Hyung? Tum..ben kau ti..dak minu.mm??” tanya Minho dengan nada mabuk.

“Minho-saeng, kalau si Hyemi tahu kau seperti ini pasti dia akan menghajarmu!”

“Aish… Hyemi.. sedang tidak ada. Jangan mem..bicara..kan..nya..  Halusinasiku jadi kacau.”

“Yaa! Apa yang kau bayangkan memangnya, ah?” tanya jonghyun curiga dan Minho pun memulai aksinya yang berbicara sambil mabuk.

“Yaa~ halusinasi tentang wajahnya yang menyeramkan ketika memarahiku…,” Minho pun langsung mempraktekannya. “…Yaa! Minho-ya! Kau dasar namja bengal! Awas kalau melakukannya lagi. Kita putus!!  Ancaman itu terngiang-ngiang di telingaku, hyung. Dan setelah itu. BUGH!!!” lagi-lagi Minho mempratekan gaya Hyemi yang menonjok perutnya. “Yah.. pasti dia akan  menghajarku.” Lanjut Minho yang semakin membuat jjong berpikir kalau minho memang benar-benar gila dengan hyemi.

“Minho, kau memang tidak waras bersamanya!” kata jonghyun sembari tertawa.

+++++

Beberapa jam kemudian setelah hampir semua orang disana menikmati jamuan sojunya.

“Sebaiknya kita pulang sekarang.” sahut seorang namja.

“Iya kita pulang acaranya sudah selesai.” Sambar manajer dari SHINee sambil mengingatkan para member yang ada disana. Terutama pada member yang sudah ambruk, terlebih lagi minho yang sudah gila karena dia kini memeluk key dengan mesra.

Semua orang berdiri kecuali satu orang. Dan orang itu orang yang paling mabuk di antara gadis yang ada disana. Nana. Nana masih masih menidurkan dirinya dimeja. Dia tidak bangun-bangun walau berkali-kali sudah dibangunkan oleh teman-teman yang lain.

Seorang gadis pun masih berusaha membangunkan Nana yang sangat terlelap dengan tidurnya. “Nana-ssi, bangun.” Katanya yang mungkin sudah sepuluh kali.

Dengan malas, akhirnya Nana terbangun dari tidurnya. Dia masih mabuk dan tidak sengaja menunjukan kemabukannya itu dengan berbicara kacau di depan yang lain. “Wae-wae-waeyo?”

“Aish! aku rasa kau tidak bisa mengendarai mobil saat ini. Haruskah kuantar pulang?” tanya kru perempuan yang tadi membangunkan Nana.

“Biar saya saja!” sahut Jonghyun tiba-tiba menawarkan diri sambil berusaha menggendong Nana membuat semua orang melirik heran padanya termasuk staf itu.

“Tidak apa-apa biar Nana-eon, saya yang antar. Saya tahu kok dimana dia tinggal.”

“Gwenchana, anda pulang saja. Ini sudah malam. Biar saya yang antar. Saya pastikan dia selamat sampai tempat tinggalnya.” Kata Jjong memperkuat bopongannya pada gadis itu, dan bodohnya Nana belum sadar siapa orang yang kini mulai menggendongnya.

“Kau tahu dimana dia tinggal?” tanya staf itu masih asing kalau jonghyun tahu siapa manajernya.

“Ne, dulu kami sangat dekat.” Jawab Jonghyun sambil tersenyum.

Onew, Key dan manager SHINee agak heran dengan tingkah Jonghyun. Walaupun mereka mabuk, tapi mereka sepenuhnya sadar saat mendengar Jonghyun mengatakan bahwa Jonghyun dekat dengan Nana-noona tersebut. Jangan tanya bagaimana reaksi minho pada jonghyun yang tiba-tiba mau mengantar Nana. Dia tidak ambil pusing dan melanjutkan langkahnya yang sempoyongan ke van SHINee.

+++++

Jonghyun mengendarai mobil Nana. Beberapa menit sekali dia melirik ke arah Nana, melihat yeoja yang ada di sampingnya yang sedang menunjukan wajah polosnya sambil masih terlelap.

Kenapa aku bisa bersamanya di saat seperti ini? Kenapa aku jadi menawarkan diri untuk mengantarnya? Babo! Rutuk Jonghyun  pada dirinya sendiri sembari melajukan mobilnya.

+++++

Sesampainya di apartemen Nana, Jonghyun membopong yeoja itu dengan hati-hati sambil berjalan menuju lift dan pergi ke lantai tempat dimana Nana tinggal.

“Aish.. dia masih enak-enakan tidur. Tidak kuat mabuk, kenapa masih sok sok-an?” gerutunya pada gadis yang sama sekali belum sadar digendongnya.

Sudah lama sekali aku tidak datang bersama dengannya ke apartemen ini, gumam Namja itu dalam hati saat baru tiba di depan pintu apartemen Nana. Dia malah memutar kenangan-kenangannya bersama yeoja itu. Saat dia sering berkunjung ke apartemen itu, saat Nana mengomel padanya, dan saat yeoja itu bersikap manis didepannya.

“Nana-ssi, bangun. Kau sudah sampai.” Sahut Jonghyun mencoba membangunkan Nana yang masih dibopongnya.

“Bangun, oi!!” sahut Jonghyun lagi terus berusaha membangunkan yeoja itu sambil menepuk-nepuk pelan pipinya dan mengguncang guncangkan tubuhnya.

“Em.. Jonghyun-ssi?? Waeyo?”

“Kau benar-benar mabuk! Itu cepat pencet pin apartemenmu. Kau sudah sampai.”

Nana langsung mengawasi sekitar dengan matanya. Dia mulai menggisik-gisik matanya yang belum sepenuhnya terbuka. “Kau mengantarku?” tanyanya belum sadar siapa jonghyun sebenarnya. Bukankah jonghyun adalah namja yang pernah dicintainya?

“Ne, cepat. Aku harus pulang lagi.”  terang jonghyun sambil menurunkan Nana dari gendongannya.

“Ah ne, mian..” jawab Nana yang lalu memencet pin apartemen kamarnya.

“Ya sudah, kau masuk.” Perintah Jonghyun saat pintu apartemen itu terbuka.

“Gomawo.. Jong…hyun –ssi..” katanya yang kemudian diikuti dengan tubuhnya yang hampir ambruk ke lantai tiba-tiba. Untung saja Jonghyun refleks menahan yeoja itu sebelum ia benar-benar mendarat di lantai.

“Astaga, masih mabuk rupanya!” decak Jjong sembari mengguncangkan tubuh Nana lagi. “Oi?” panggil Jonghyun yang akhirnya hanya dibalas dengan  diam.

Aish, Haruskah aku membopongnya lagi. Menyusahkan juga ya. Lain kali dia tidak boleh minum seperti ini. Sungguh akan merepotkan orang lain, Gerutu Jjong dalam hati sambil membopongnya untuk kesekian kali.

Dia masuk ke dalam apartemen dan mencari kamar yeoja tersebut.

Tidak kusangka aku masuk ke apartemen ini setelah perpisahan terakhir. Ruangannya pun sudah terlihat berbeda dari sebelumnya. Dan, tentu saja tidak terpajang fotoku di sebelah fotonya di ruang tengah. Dia memang benar-benar sudah melupakanku, Pikir Jonghyun yang tidak dia sadari terdengar bukan seperti gumaman, tapi komplain.

Jonghyun membaringkan Nana di tempat tidurnya. Dia melihat sebentar  sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi dari tempat tersebut. Dia menatap wajah polos yang sedang tertidur.. kemudian berujung dengan memikirkan yeoja itu lagi..

ANDWAE!! Dia sudah bukan siapa-siapa lagi. Dia hanya Nana seorang manajer promosi maypole. Dan dia mantan kekasihku, katanya meyakinkan dirinya sendiri dalam hati.

Jonghyun pun berbalik dan mulai berjalan pergi dari sana. Saat baru saja sampai di ambang pintu kamar tersebut, dia menoleh kembali ke gadis yang masih  terbaring tidak sadarkan diri disana.

Tiba-tiba saja karena pikirannya berkata lain, jonghyun kembali ke tempat gadis itu. Dia membungkuk perlahan untuk menggapai sesuatu yang ingin dilakukannya sedari tadi. Sesuatu yang hangat itu akhirnya ia rasakan kembali. Dia mencium yeoja yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri itu.

Jantungku.. sudah sangat berdegup kencang Nana-ssi. Kalau saja kau sadar debaran ini, Gumam Jonghyun dalam hati sambil masih mencium bibir yang sudah lama tidak tersentuh olehnya.

“Mianhe sudah menciummu diam-diam.” kata berbicara pada dirinya sendiri sambil mengusap puncak kepala nana.

Jonghyun kemudian beralih dengan memegang tangan Nana, dia semakin mengeratkan genggamannya saat dia sadar bahwa hati kecilnya masih sangat menginginkan nana menjadi seseorang yang menemaninya.

“Nana, andai saja kita tidak pernah berpisah.” gumamnya sambil mendesah pelan. “Aku tidak pernah melupakanmu sedikit pun dari pikiranku. Aku ingin kita bersama seperti dulu. Maafkan aku sudah menyusahkanmu selama ini.” lanjutnya dan kemudian mengecup kening yeoja tersebut.

Tiba-tiba ada sesuatu yang membuatnya merasa ganjal saat menggenggam tangan Nana. Sesuatu yang dingin telah menyentuh tangan Jonghyun sendiri membuat dia mencari-cari apa yang membuatnya merasa aneh dengan yang dipegannya saat ini.

Cincin? Sejak kapan Nana memakai ini? Pikir Jonghyun merasa heran saat mendapati sebuah cincin berdiam di jari manis kiri mantan kekasihnya.

Sadar kalau dia sudah terlalu lama berada disana, jonghyun berdiri dan meninggalkan kamar itu lagi. dan tanpa sepengetahuan Jonghyun, tiba-tiba airmata jatuh di pipi yeoja itu. Nana yang kini menangis.

Jonghyun-ssi, apa yang kau lakukan barusan? Apa yang sudah kau katakan?? kenapa kau sungguh tega padaku? Kenapa kau mengatakannya dan membiarkan aku mendengarnya? Aku dengar semua. Hatiku bahagia, tapi aku sangat sakit mengetahuinya, batin Nana dalam hati sambil membalikan tubuhnya dan menangis di balik bantal. Ya, Nana sama sekali tidak tidur saat Jonghyun membawanya ke kamarnya, mengecup keningnya, mengusap rambutnya, dan mencium bibirnya, bahkan dia dengar semua yang telah dikatakan jonghyun sedari tadi.

+++++

“Anda si-siapa??” tanya seorang pria yang baru datang dan masuk apartemen Nana. Jonghyun yang sedang berjalan pun langkahnya jadi terhenti karena sama-sama terkejut.

“Kau siapa?” tanya Jonghyun balik bertanya merasa heran melihat namja jangkung berpakaian rapih masuk dengan tidak sopan ke apartemen itu. sedangkan dia sendiri tahu, tidak baik ada seorang pria masuk sembarang ke apartemen seorang wanita.

“Aku tunangannya. lalu anda sendiri siapa?”

Deg! Jawaban itu jelas membuat Jonghyun kaget dan tidak terasa  telah membuat hatinya hancur seketika.

“Ah.. aku hanya mengantarnya.” Ucap jonghyun jadi gelagapan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Aku Jonghyun SHINee.” Lanjutnya dengan senyum yang dipaksakan.

“Oh, model Maypole yang baru ya? Ghamsamnida telah mengantar calon istri saya.” Ucap orang itu sambil membungkuk sopan pada jonghyun tidak sadar kalau sebenarnya hati jonghyun hancur berkeping-keping mendengar ucapannya barusan.

+++++

@Shinee’s dorm

Tunangan?? Ah, pantas saja cincin itu. Astaga. Jonghyun babo! Kau menyukai yeoja yang sama yang sudah bertunangan pula. Bodoh! Sungguh aku tidak menyangka  yeoja itu benar-benar melupakanku. Sial, siapa yang memutuskan untuk berakhir siapa juga yang menderita, dumal jonghyun dalam hati sambil masuk ke kamarnya.

“Arghhhhh… aku memang tidak berguna!!” Umpat Jonghyun lagi pada dirinya sendiri sambil menghempaskan dirinya ke ranjang. Dan hal tersebut jelas membuat Minho terbangun karena kaget.

“Yaa, Kimjo!! Ada apa denganmu? Aku baru saja terjaga!” protes minho yang jadi terbangun karena ulah jonghyun.

“Mian.” respon Jonghyun datar dan beralih menidurkan dirinya di samping minho. Dia pun akhirnya tenggelam bersama pikirannya.

Nana sudah memilih namja yang akan bersamanya. Kenapa aku sungguh sakit mendengarnya? gumam jonghyun sambil menatap langit kamar dorm.

“Hyung?”

“Ne.”

“Waeyo?” tanya minho mulai berbalik ke samping menghadap jonghyun. Dia menelan ludahnya ketika melihat ada sesuatu yang basah dari sudut mata Jonghyun. “Hyung, kau menangis?”

“Ani.” jawab jonghyun langsung memunggungi punggung minho untuk berusaha menghindar.

“Jangan bohong, hyung?” kata Minho sambil menepuk bahu Jong kemudian. Dan hal itu membuat Jonghyun menutup matanya dan menyembunyikan wajahnya lebih dalam.

+++++

Beberapa hari kemudian!

Maypole mengundang SHINee untuk mengurusi beberapa hal lagi. Semua para member  pun datang. Mereka sekarang bersama-sama membincangkan proyek selanjutnya.

Sedari tadi Jonghyun tidak konsen dengan diskusi ini. Yang dia perhatikan sedari tadi hanya Nana yang duduk disebelah pembicara.

Saat diskusi selesai..

Mata Nana dan Jong saling bertemu tidak sengaja. Hal itu reflek membuat keduanya memalingkan wajahnya. Nana keluar ruangan duluan, kemudian entah mengapa Jonghyun keluar setelah itu dan mengejarnya..

“Dia mau kemana??” tanya Onew.

“Kenapa dia mengejar Nana Nuna??” Key ikut keheranan.

“Molla~ Urusan hyung mungkin.” Jawab Minho pura-pura tidak tahu.

+++++

Di luar ruangan meeting!

“Nana ssi..” panggil Jonghyun.

“Waeyo Jonghyun ssi??” tanya Nana santai walaupun dia sangat kaget karena Jonghyun memanggilnya.

“Chukae..” Katanya sambil tersenyum.

Nana keheranan dengan apa yang baru dikatakan Jonghyun.

“Aku dengar kau sudah bertunangan dan mau menikah..”

Tidak ku sangka aku mengatakan sesuatu yang mengganjal itu. Siapa tahu dengan mengatakan ini dan turut bahagia padanya. Aku akan lebih rela. Pikir Jonghyun.

“Chukae~ aku senang kau bahagia akhirnya.” Lanjut Jonghyun.

Mendengar ucapan itu dari seseorang yang pernah dicintainya, bukan hal yang mudah untuk Nana.

“Em.. Ne, gomawo..” respon Nana dengan mimik yang sedikit biasa saja.

Oh ternyata dia tahu. Yang dia maksud tunanganku itu toh. Hmm… tapi bagaimana dia bisa merasa bahagia padaku. Padahal.. Argh.. lagi-lagi itu yang ada di pikiranku. Gumam Nana.

Setelah mengatakan itu Jonghyun pun pergi.

“Jonghyun ssi,,”  kali ini Nana yang memanggil tiba-tiba saat Jonghyun baru melangkahkan kakinya.

“Ne?”

“Apa kau masih.. em.. masih..” yeoja itu terlihat ragu untuk bicara.

“Aish~ apa yang akan aku tanyakan? Apa aku mau menanyakan dia masih sayang padaku atau tidak? babo! Jangan bilang aku jadi kepikiran gara-gara ucapannya saat itu.” Pikir Nana.

“Apa Nana ssi?”

“Em.. aniya.. yasudah. Aku pergi dulu.” Ujar Nana dan berbalik berjalan memunggungi Jonghyun yang masih menujukan mimik keheranan padanya.

“Nana? Jankamman..” panggil Jonghyun sekali lagi.

Nana yang sudah berjarak 2 meter darinya pun berbalik, “Ne??”

“CHUKAE!! KAU PASTI BAHAGIA!!” lagi-lagi itu yang di lontarkan namja itu.

Mendengar itu untuk kesekian kalinya bukan membuat Nana senang, tapi malah sebaliknya. Sedih, sebal dan kesal.

Kenapa namja ini terus-terusan mengucapkan itu ah?? Apa dia tidak sadar aku masih mengharapkannya? Walaupun aku akan menikah dengan namja yang baru ku kenal 6 bulan yang lalu bukan berarti aku sudah melupakan dia, Kim Jonghyun. Kalau seperti ini sih, aku jadi ragu dengan namja yang sudah 3 tahun ku pacari itu. Ah Jinca~ apa aku mulai aneh lagi? Nana berkutat dengan pikiranya.

Jonghyun pun kembali berjalan berlawanan arah dengan Nana.

Untuk kesekian kalinya lagi. Nana gantian memanggilnya kembali.

“Jankamman…” katanya sambil berjalan menghampiri namja itu. tapi.. dengan ekspresi yang tidak seramah yang barusan.

“YAA!! KENAPA SIH SELALU MENGATAKANNYA BERULANG-ULANG?? KAU KEBERATAN?”  Teriak Nana yang sukses membuat Jonghyun melompat kaget.

“Ah apa yang barusan aku katakan?!” Pikir Nana heran pada dirinya sendiri.

“Ani, aku sungguh senang mengucapkannya.” Jawab Jonghyun dengan sedikit ketakutan melihat Nana membentaknya.

“Bohong!! Kau masih menyukaiku kan?” pertanyaan itu begitu saja terlontar dari mulut Nana.

“Jawab aku!” tanya Nana menyadarkan namja yang hanya diam itu.

“Ani, kenapa kau jadi seperti ini Nana?”

Nana menghela nafasnya.. “LALU.. KENAPA KAU MENCIUMKU DIAM-DIAM AH?”

Pertanyaan itu membuat Jonghyun kaget. Nana menyadarinya. Itulah yang ada di pikiran Jong saat ini.

“Em… Nana..” Jong jadi kelihatan gelagapan.

“APA? KAU MASIH MAU MENYANGKALNYA?”

Jonghyun menghela nafasnya, “Ne, sebenarnya.. aku memang menciummu diam-diam. Aku pengecut kan??” Katanya sambil menggaruk kepala yang tidak gatal itu, “Aku tidak pernah melupakanmu sejak kita berpisah.”

#DEG

Mendengar kalimat itu.. ‘Aku tidak pernah melupakanmu sejak kita berpisah’.. membuat Nana jadi diam. Dia diam.. memikirkan dan menyerap maksud perkataan Jonghyun.

“Wae??? Dia tidak salah bicara.. tidak pernah melupakanku?!”

Tidak lama kemudian air mata Nana menetes begitu saja di wajahnya, dia tidak menyangka dalam keadaan sadar akan mendengar ucapan tersebut.

“..Wae??” tanya Nana yang lama kelamaan mulai terisak.

“Aku masih sayang padamu. Mian, tapi kalau kau sudah bahagia, kau acuhkan saja apa yang kukatakan barusan.”

Jonghyun pun pergi meninggalkan Nana, tapi Nana dengan cepat langsung memeluknya dari belakang. Menahan namja itu untuk berjalan.

“Kenapa kau minta maaf??”

“Nana, mian.. aku pasti membingungkanmu sekarang.. ” kata Jong sambil masih membelakangi Nana. “Mianhae, aku malah bilang seperti itu..”

Nana sekarang mulai terisak mendengar itu lagi. Yeoja itu sekarang malah menangis.

“Nado.. Nado saranghaeyo Jonghyun ssi!!”

Kata-kata itu membuat Jonghyun terdiam.

“Aku selalu memikirkanmu. Tapi berusaha menahannya. Setahun yang lalu adalah masa yang paling sulit untukku. Aku benar-benar seperti yeoja menyedihkan.. selalu berharap agar kau bisa bersamaku lagi suatu saat nanti..  aku sangat rindu padamu.. Jebal aku hanya ingin bersamamu.. hiks.. ” ucap Nana sambil masih sesegukan.

Jonghyun lalu membalikan badannya dan memeluk Nana..  “Mianhe.. tapi kau..”

“Aniya, aku tidak mau kehilangan dirimu untuk kedua kalinya!!”

“Nana…”

Yeoja itu masih menangis. Kejadian ini sama seperti satu tahun yang lalu. Saat Nana menangis dipelukannya. Hanya latar dan waktu saja yang membedakannya.

“Nana ssi.. saranghae…” Jonghyun memeluk erat tubuh yeoja itu, “Aku tahu kita pasti akan kembali bersama lagi..” katanya sambil tersenyum.

Hal itu membuat Nana menghentikan tangisannya. Yang terlukis diwajahnya saat ini hanyalah sebuah senyuman indah yang membuat Jonghyun pun ikut tersenyum padanya.

Hening..

Mereka terdiam..

“Hyung???” Taemin yang baru saja datang karena dia disuruh membeli coffe oleh Key kaget ketika melewati 2 orang yang sedang berpelukan didepannya. Itu sontak membuat kaget Jonghyun dan Nana juga.

Minho yang sedari tadi berada di balik pintu memperhatikan Jonghyun dan Nana pun buru-buru menarik Taemin masuk ke ruangan tersebut.

“Lanjutkan.. lanjutkan hyung. Hiraukan kami… lanjutkan.” Ujar Minho nyengir pada Jonghyun dan Nana yang sama-sama menunjukan ekspresi bingung.

+++++

“Sebentar ya Nana..” pinta Jjong pada Nana.

Jonghyun pun menghampiri tempat dimana Minho berada. Dia curiga pada namja jangkung yang geje itu. Dia membuka pintu ruangan meeting tersebut dan bingo!! Para member sedang mengintip drinya karena saat Jong membuka pintu tersebut mereka terjatuh bersamaan.

“Yaa! Kalian????”

“Chukae hyung….” ujar Minho sambil cengengesan.

Onew langsung menepuk-nepuk bahu Jonghyun seakan ada kotoran disana, “Aish.. jinca. Aku tidak menyangka.. ternyata… ckkck~ Jonghyun punya rahasia juga ya..”

Jonghyun menatap Onew dengan kedua alisnya yang naik.

“Hyung, tega-teganya kau bercerita pada Minho saja. Aku tidak di anggap ah?? Tega!” protes Key sembari cemberut.

Jonghyun menoreh pada Minho sekarang.

“Pisss!” seru si Minho sambil terkekeh. “Mencium diam-diam? Aku dengar loh..”

“YAA!!!”

“Ah~ Jonghyun hyung mencium diam-diam siapa??” si maknae dengan polosnya bertanya yang sukses membuat para member tertawa kecuali Jong.

Jonghyun tiba-tiba keluar sebentar.

“Yaa! Kau mau kemana Kim Jonghyun?!”

Beberapa menit kemudian masuk lah Jonghyun sambil menggenggam tangan seorang yeoja.

“Ne, dia Nana.. yeojachinguku yang sekarang menjadi miliku lagi.”

++CG Jonghyun FIN++

 

An:
~Ah tamat tamat.. utangku memperbaiki citra Jonghyun bisa diterimakah?? Walau rada sulit membayangkannya. Kkk~ Mian kalau FF ini kurang sreg dihati readers. Semoga pada cinta ama Ojjong disini^_^

~ Dont forget to Leave comment ^_^

~ wait complicated girl versi lain yooooo